Menilik Kebudayaan Tionghoa di Klenteng Sam Poo Kong, Semarang

Januari 10, 2018

Potret salah satu Kuil di Kompleks Klenteng Sam Poo Kong
Semarang sebagai ibukota dari Provinsi Jawa Tengah, Indonesia, merupakan salah satu kota metropolitan terbesar yang ada di Indonesia. Keberadaan kota Semarang dipengaruhi oleh berbagai macam kebudayaan mulai dari Jawa, Tionghoa, hingga Belanda. Kebudayaan Tionghoa di kota Semarang dapat di temukan pada chinatown-nya Semarang, atau Kawasan Pecinan yang berada di Jalan Pedamaran, Kauman, Semarang Tengah. Selain itu, jejak kebudayaan Tionghoa dapat ditemukkan di Kelenteng Sam Poo Kong. 

Area lanskap di Sam Poo Kong


Ramainya pengunjung yang berwisata di Sam Poo Kong

Menurut Sejarah, Kelenteng Sam Poo Kong merupakan bekas tempat persinggahan pertama seorang Laksamana Tiongkok yang beragama Islam bernama Zheng He atau Cheng Ho. Saat ini, Klenteng tersebut aktif digunakan sebagai tempat sembahyang sekaligus lokasi wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan dari dalam maupun luar Semarang. Mengunjungi kompleks Klenteng ini serasa seperti berada di Beijing, Tiongkok karena memang arsitekturnya yang kental dan masih asli. Setiap sudut yang berada di kompleks klenteng ini kesemuanya sangat fotogenik sehingga jangan sampai lupa untuk memakai pakaian terbaik-mu dan membawa kamera atau alat dokumentasi lainnya untuk mengabadikan momen saat berada di Klenteng Sam Poo Kong ini. 
Potret salah satu Kuil di Sam Poo Kong
Berfoto di depan salah satu kuil

Alamat : Jalan Raya Simongan no. 129, Semarang
Jam Buka : Senin-Sabtu 08.00-20.00 
Harga Tiket Masuk
Area Umum
Dewasa : Rp 5.000,-
Foreign : Rp 10.000,-
Anak-anak : Rp. 3.000,-
Area Sembahyang
Dewasa : Rp 20.000,-
Foreign : Rp 30.000,-

Potret atap Kuil-Kuil di Sam Poo Kong

Waktu paling baik untuk mengunjungi Klenteng Sam Poo Kong adalah pada saat bukan waktu liburan (peak season) karena klenteng akan dipenuhi oleh sangat banyak orang sehingga tidak leluasa untuk bergerak dan mengambil foto. Selain itu, lebih baik datang pada saat musim panas antara bulan April-Agustus karena langit akan lebih cerah dan bebas dari permasalahan akibat hujan. Disarankan pada saat membeli tiket, belilah tiket terusan (area umum + area sembahyang) sehingga kalian dapat mengunjungi semua tempat.

Uniknya detail arsitektur Tiongkok
Area sembahyang yang dimaksud adalah tiga kuil yang ada di kompleks Sam Poo Kong yang memang diperuntukkan untuk beribadah. Meskipun begitu, wisatawan tetap diperbolehkan masuk namun tetap mematuhi peraturan yang ada, misalnya harus melepas alas kaki saat masuk ke kuil, dilarang berdiri atau berlalu-lalang di tempat sembahyang dalam kuil dan harus bersikap sopan untuk menjaga kekushyukan umat yang sedang sembahyang.


Berfoto di depan ukiran relief  yang berada di dekat Goa Sam Poo Kong
Walaupun tiket terusan bisa membuat kita masuk ke semua bangunan di kompleks Klenteng, ada satu area yang tidak boleh diakses umum dan hanya diperuntukkan untuk umat yang ingin sembahyang, yaitu Goa Sam Poo Kong.  

Didalam kompleks Klenteng, banyak terdapat stand makanan dan minuman, so pengunjung tidak perlu khawatir apabila lelah dan butuh asupan makanan atau minuman. Apabila sedang beruntung, pengunjung dapat menyaksikan pertunjukkan Barongsai yang berlangsung sekitar 10 menit yang dilakukan di alun-alun kompleks Klenteng. Terdapat sejumlah stand toko yang menjual souvenir-souvenir khas Tiongkok seperti pakaian tradisional Tiongkok (Cheongsam), lampion-lampion, dan lain-lain yang cocok diberikan untuk kerabat serta keluarga di rumah. Untuk memperindah momen pada saat berkunjung ke Sam Poo Kong, wisatawan dapat menyewa pakaian tradisional Tiongkok yang disediakan di dekat loket utama. Harga yang ditawarkan untuk menyewa per baju adalah Rp 100.000,-. Dijamin, foto-foto yang dihasilkan mirip dengan pada saat berada di negeri tirai bambu.
Pertunjukkan Barongsai di Kompleks Klenteng
Pertunjukkan Barongsai di Kompleks Klenteng
Love,


Anya

0 comments:

Posting Komentar