Chasing Sunrise at Merapi's Foothills

Januari 28, 2018


Salah satu bucket list saya di tahun 2018 adalah pergi mengeksplorasi keindahan alam Yogyakarta. Yogyakarta memang sedari dulu dikenal dengan keindahan alamnya dan budayanya. Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki paket lengkap sebagai destinasi wisata, mulai dari wisata alam (gunung, pantai, sawah, dan sebagainya), kuliner, arsitektur, tari-tarian dan masih banyak lagi.

Salah satu yang menarik perhatian saya, yang sejak lama ingin saya lakukan, adalah menikmati matahari terbit di kaki gunung Merapi. Sebenarnya sunrise akan sangat menakjubkan apabila dilihat dari puncak gunung, namun kali ini saya baru berkesempatan menikmati sunrise dari kaki gunung. Spot untuk melihat sunrise di Yogyakarta dapat dilakukan di Kaliadem, Pakem, Sleman, Yogyakarta.



Untuk melihat sunrise yang cantik, pastikan cuaca cerah pada hari itu karena jika tidak, langit akan tertutup awan sehingga matahari terbit tidak sepenuhnya terlihat apalagi puncak gunung Merapi juga  akan diselimuti awan. Waktu paling baik untuk melihat sunrise sekitar pukul 06.00 hingga 07.00 karena pada waktu tersebut, udara benar-benar dingin menyegarkan dan sinar matahari mulai perlahan-lahan terlihat menyinari kaki gunung.

Perjalanan saya tempuh dari kawasan UGM menuju Kaliadem sekitar 1 jam menggunakan sepeda motor via jalan Kaliurang. Kalian bisa menggunakan bantuan Google Maps dengan mengetikkan lokasi Bunker Kaliadem. Kaliadem sendiri merupakan daerah aliran lahar air dingin apabila Merapi mengalami erupsi. Bisa dilihat, di wilayah Kaliadem banyak terdapat batuan vulkanik dan pasir hasil muntahan Merapi.

Jalanan menuju Kaliadem cukup terjal dan cukup rusak sehingga sangat menantang. Apabila membawa mobil pribadi, mungkin agak cukup sulit karena medan yang ada memang berbatu-batu. Alternatif lain berwisata di Kaliadem adalah dengan menggunakan Jeep (ikut program Merapi Lava Tour) yang banyak ditemui sebelum sampai di Kaliadem. Berwisata di area ini hanya mengeluarkan uang sebesar Rp 3.000,- untuk biaya parkir motor, sedangkan untuk pengunjung tidak dikenakan biaya apapun. 



Yang perlu diperhatikan saat mengunjungi Kaliadem adalah menggunakan pakaian tebal (setidaknya menggunakan jaket) karena suhu cukup dingin sekitar 20 derajad Celcius (mungkin lebih rendah) dan hembusan angin dingin cukup kencang dan sering terjadi. Selain itu, kenakanlah sepatu yang nyaman lengkap dengan kaos kaki, karena area di Kaliadem berbatu-batu dan pasir serta menanjak. Disekitar area ini terdapat banyak sekali kios-kios yang menjual makanan dan minuman sehingga tidak perlu khawatir apabila lapar ataupun haus didaerah ini. 

Pemandangan yang disuguhkan betul-betul spektakuler karena dari sini pun, saya bisa melihat Yogyakarta yang berada dibawah diselimuti awan tipis, selain itu, nampak pula siluet pegunungan kidul yang mengelilingi Yogyakarta. Untuk view Merapinya sendiri, kaliadem memang sangat pas karena Merapi terlihat kokoh menjulang dengan diselimuti kepulan asap di puncaknya. 

Untuk mengabadikan momen, jangan lupa membawa kamera ataupun handphone serta perlengkapannya dengan baterai terisi penuh karena seluruh area di Kaliadem ini sangat instagram-able. Keuntungan dari datang pukul 06.00 adalah tidak banyak orang yang berada ditempat ini pada waktu tersebut jadi kita dengan leluasa mengeksplorasi Kaliadem serta menikmati indahnya matahari terbit dengan damai dan tenang.

Pada area ini terdapat pula bunker yang bernama bunker Kaliadem, yang merupakan tempat perlindungan sementara apabila terjadi letusan gunung Merapi. Bunker ini menjadi saksi bisu letusan dahsyat yang pernah terjadi pada tahun 2010. Pengunjung bisa melihat masuk ke dalam area bunker yang merupakan ruangan sederhana.

Kaliadem yang berada di kaki gunung Merapi dapat menjadi alternatif bagi kalian yang ingin menikmati sunrise indah di Yogyakarta. Nantikan, pengalaman saya yang lain dalam mengejar sunrise di tempat-tempat indah lainnya!

Love, Anya
Instagram : zefanyadk

0 comments:

Posting Komentar