Libur Lebaran di Anyer, Banten! Honest Experience?

Juni 22, 2018

Menikmati Teriknya Mentari Pagi di Anyer
Sudah menjadi tradisi dalam keluarga, apabila libur Lebaran tiba, kami selalu menghabiskan waktu dengan jalan-jalan. Dari kecil, orang tua selalu mengajak saya dan adik-adik untuk menjelajahi Indonesia (lebih tepatnya pulau Jawa) apabila libur panjang tiba. Karena saya tidak merayakan lebaran, maka saya dan keluarga memanfaatkan momen tersebut untuk menjelajah dunia baru.

Biasanya sih, kalau sudah mau dekat-dekat Lebaran, Orang tua saya selalu langsung merencanakan liburan. Destinasi yang biasa kami kunjungi, yaitu Jogja-Solo, Ciater-Subang, dan Anyer. Ketiga destinasi tersebut adalah yang paling sering kami kunjungi saat libur Lebaran.

Lebaran tahun ini, saya berkesempatan untuk menghabiskan Libur Lebaran di Anyer, Banten. Sepertinya ini sudah yang ketiga kali-nya saya ber-Lebaran di Anyer, karena destinasi ini cukup dekat dengan rumah saya di Bekasi dan menawarkan sejumlah panorama yang cantik. Tahun ini, saya menginap di Anyer 2 hari 1 malam karena ya, bosan menginap lama-lama. Di tahun-tahun sebelumnya, saya biasa menginap 3 hari 2 malam.


Menghabiskan Pagi Bersama Panorama Pantai yang Ciamik
Berangkat Subuh Hari-H Lebaran

Seperti biasa, jika ingin menikmati liburan di Anyer, saya berangkat pagi-pagi buta sekitar pukul 05.00 demi kelancaran perjalanan (karena beberapa titik jalan biasanya dipakai untuk Shalat Ied). Karena pastinya tidak ada warung makanan yang buka di pagi hari saat H Lebaran, maka kami membawa bekal yang disiapkan dari rumah (terima kasih para tetangga yang memberikan rendang dan opor sponsor untuk sarapan). 

Sarapan Seharga 75 Ribu??

Kami sampai di Anyer pukul 07.30 karena jalanan plong lancar. Sampai disana, perut kami minta diisi maka dari itu kami mencari spot untuk berhenti di pinggir pantai untuk beristirahat sembari sarapan dengan bekal. Naasnya, rencana kami untuk berhenti di spot-spot pantai selalu gagal karena...HARGA TIKET MASUKNYA 100RIBU!

Yah, mahalnya keterlaluan, padahal kami hanya ingin parkir mobil sambil sarapan cantik. Sepanjang Pantai di Anyer pada hari H Lebaran memang mematok harga selangit (sepertinya sudah kebijakan pengelola). Akhirnya, karena desperate kelaparan, kami berhenti di salah satu spot yang untungnya HTM-nya cuma 75 Ribu (Hemat 25 Ribu).

So, apabila kalian ingin Libur Lebaran di Anyer, pastikan bawa uang yang cukup karena memang harga-harga disini mendadak mahal. Jika ingin sarapan hemat, bawa bekal dari rumah dan lupakan sarapan cantik di pinggir pantai. Kalian bisa sarapan di pinggir jalan karena toh masih bisa merasakan semwriwingnya angin laut dari pantai yang cukup dekat dengan jalan.


Cantiknya Tanjung Lesung

Pertama Kali ke Tanjung Lesung, Salah Satu Destinasi Pariwisata Nasional!

So, That was my first time going to Tanjung Lesung. Karena waktu check-in hotel baru pukul 14.00, maka kami memutuskan untuk menyusuri tempat yang belum pernah kami kunjungi. Dibandingkan Anyer yang lebih famous dan cukup padat saat liburan, orang-orang belum banyak yang tau tentang Tanjung Lesung, padahal keindahan pantainya bener-bener AMAZING. Dari Anyer menuju tanjung lesung, memakan waktu tempuh sekitar 1.5 - 2 jam. Jalan yang dilalui sudah beraspal dan cukup lebar.

Annyeonghaseo, Ladda Beach

Pintu masuk Tanjung Lesung sebenarnya cukup ambigu karena terlihat seperti kompleks perumahan mewah, padahal itu dapat dikunjungi oleh wisatawan umum. Kompleks ini sangat luas (sampai-sampai kami nyasar) dan memiliki banyak destinasi (Seperti berbagai macam Pantai, Kegiatan (water sport), Resort, dll). Kami memilih untuk berhenti disalah satu pantai yang ada di kompleks ini, yaitu Ladda Beach karena lokasinya cukup dekat dengan pintu masuk. Sebenarnya ada lagi pantai yang memang menjadi unggulan di Tanjung Lesung dimana terdapat water sport dan resort yang letaknya lebih ke utara, namun tiket masuknya per orang di banderol dengan harga Rp 60.000,-.


Syahdunya Ladda Beach, Tanjung Lesung

Ladda Beach hanya mematok harga per-orangnya Rp 15.000,-. Pantai ini terbilang sangat sepi (apa karena lagi lebaran?) dengan fasilitas seperti Gazebo, toilet umum, dan teh botol gratis. Pasir pantai ini putih namun banyak koral bertebaran. Pengunjung dilarang berenang di pantai ini karena banyak lumpur. Dari kejauhan, kami bisa melihat siluet Anak Gunung Krakatau yang membuatku penasaran untuk berwisata disana.

Menginap di Marbella Hotel, Anyer.

Golden Hour at Marbella Hotel

Sebelumnya, Papa saya sudah memesan sebuah kamar di Marbella Hotel, Anyer. Seperti yang saya bilang sebelumnya, harga melonjak naik saat Lebaran begitu pula dengan harga kamar hotel ini. Namun, yang saya perhatikan, harga saat hari H lebaran tidak lebih mahal dibandingkan H+1 dan seterusnya Lebaran. Hal ini juga berlaku di penginapan-penginapan lainnya. So, jika ingin mencoba berlibur Lebaran di Anyer, alokasikan waktu sebelum dan pas hari H Lebaran.

Ini kali ketiga saya menginap di Marbella, Anyer. Di sepanjang Anyer, banyak pilihan tempat menginap, mulai dari tipe cottage hingga hotel bertingkat. Sebenarnya saya lebih prefer menginap di tipe cottage karena lebih nyaman dan tidak banyak pengunjung, namun berhubung tipe cottage jatuhnya lebih mahal dan kebanyakan fully booked, maka pilihan jatuh kepada Marbella Hotel.

Salah Satu Hotel di Anyer dengan Banyak Lantai

Hotel ini merupakan hotel lama yang selalu populer dikalangan wisatawan. Tersedia berbagai fasilitas dalam hotel ini seperti lapangan olahraga, kolam renang, spa, tempat meeting, mini market, restaurant dan lain-lain. Hotel ini juga memiliki akses langsung ke pantai umum dimana terdapat warung-warung makanan dan water sport. Ini merupakan kali ketiga atau keempat saya menginap di hotel ini dan tidak banyak perubahan yang terjadi. 

Landscape Marbella Hotel

Karena merupakan hotel lama, maka kamarnya pun banyak 'kekurangan'. Kamar yang saya inapi berada di lantai 3 dengan balkon menghadap kolam renang. Sayangnya, ac di kamar saya bocor dan toiletnya sulit untuk di flush. Selain itu, ternyata saya tidak mendapat handuk, untungnya saya membawa handuk dari rumah. Mungkin akibat melonjaknya wisatawan dan kapasitas hotel yang cukup besar, maka pelayanan hotel ini menjadi kurang memuaskan.

Kamar di Marbella Hotel (1 Kamar Tidur, Ruang Tamu, dan Pantry)
Memang pada dasarnya orang Indonesia sangat banyak jumlahnya, maka orang yang menginap di hotel ini juga sangat banyak (dan sepertinya hotel ini fully booked). Area kolam renang hotel memiliki landscape yang indah dengan ditanami pohon-pohon kelapa yang menjulang. Cantiknya landscape hotel ini seperti serasa berlibur di Malibu (padahal saya belum pernah ke Malibu). 

Sunset Anyer yang Cantik bersama Ribuan Orang Lainnya

Untungnya, saya sampai di Marbella pukul 15.00 sehingga saya bisa bersantai sejenak sebelum menikmati sunset di pantai. Bayangan saya, pantai di depan hotel ini akan sepi sehingga saya bisa menikmati sunset dengan syahdu...ternyata saya harus ber-sunset ria dengan ribuan orang lainnya alias ramai benar! Saya pikir Anyer akan ramai saat H+1 Lebaran namun nyatanya ekspektasi saya tidak sesuai. Maka saya hanya bisa berdiri ditempat sembari melihat matahari yang perlahan-lahan tenggelam dengan backsound orang-orang yang menjerit karena kegirangan dihantam ombak pantai.

Karena pada saat itu sedang bulannya Piala Dunia, maka saya cukup excited bisa menonton bola di TV kamar hotel. Namun nyatanya, saya harus kecewa karena TV di kamar-kamar hotel Marbella tidak memutar stasiun tv yang menjadi Official Broadcast World Cup 2018. Memang, hotel ini menyediakan fasilitas nonton bareng, tapi harus merogoh kocek.

Malibu Vibes
Esok paginya, kami memutuskan untuk kembali kerumah karena memang kami hanya berencana menghabiskan satu malam. Seperti yang sudah saya duga sebelumnya, H+1 Lebaran selalu menjadi pilihan bagi wisatawan untuk berwisata di Anyer (dan di destinasi lainnya). Begitu saya jalan pulang meninggalkan Anyer, kendaraan memenuhi ruas jalan yang menuju Anyer hingga membuat macet. 

Pagi Hari di Balkon Kamar

Anyer memang dapat menjadi alternatif pilihan bagi kalian yang lelah dengan hiruk pikuk perkotaan yang menginginkan suasana pantai yang lebih syahdu daripada Pantai Ancol.

Berikut tips dari saya yang sudah berpengalaman tiga kali menghabiskan libur Lebaran di Anyer :

1. Berangkat Subuh! Supaya tidak kena macet dan bisa menikmati sunrise Anyer dan segarnya udara pagi pantai (mungkin sekitar pukul 03.00-04.00 dari Jakarta dan sekitarnya) 

2. Coba alternatif pantai lain selain Anyer, seperti Carita, Labuan, Tanjung Lesung, atau Pantai lain ke arah barat Anyer. Karena jujur saja, Anyer sudah sangat famous sehingga ramai dan tidak syahdu untuk melepaskan penat.

3. Booking-lah kamar jauh-jauh hari supaya dapat kamar dan harga yang terjangkau. Sebelum lebaran dan Hari H lebaran dapat menjadi waktu yang tepat untuk menginap karena H+1 dan seterusnya Lebaran, destinasi ini akan dipenuhi wisatawan.

4. Bawa Cash yang banyak dan cukup, karena ATM disini jarang-jarang.

5. Bawa makanan dan bekal sendiri dari rumah. Hari H Lebaran banyak warung yang tutup tapi jika dibuka, harga yang dipatok akan sangat membuat miskin.

6. Pilihlah tipe penginapan cottage atau bungalow. Tipe hotel bertingkat hanya akan membuat makin stress karena kamu harus berbagi fasilitas dengan ratusan hingga ribuan orang lainnya.


Happy holiday!!

XOXO,
Anya

2 comments:

Unknown mengatakan...

Wah keren, pengen ke anyer juga

Unknown mengatakan...

ajarin aku menghias blog dong Zef

Posting Komentar